Kamis, 15 Januari 2015

KIAT MENGHADAPI INTERVIEW

0 komentar
KIAT MENGHADAPI INTERVIEW
Interview merupakan salah satu ujian terakhir yang harus dilewati oleh calon pekerja baru. Banyak orang yang gagal dalam melakukan ujian terakhir ini. Sikap dan karakter merupakan hal yang penting yang harus kita perlihatkan ketika ingin melakukan interview. Berikut merupakan kiat kiat yang diperlukan ketika melakukan interview :
  1. Datang lebih awal
Datang lebih awal merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengatur emosi saat melakukan interview. Sebab apabila kita datang terlambat kita akan tergesa gesa mengabitkan kepanikan dan mengacaukan pikiran serta pelajaran yang telah kita pelajari sebelumnya.
  1. Bersikap sopan
Berpenampilan rapi dan bersikap sopan merupakan nilai tambah untuk kita sebagai calon pekerja. Mulailah dengan memberi salam serta berjabat tangan. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi sedikit ketegangan dengan interviewer.
  1. Aktif dalam percakapan
Hal ini kita terapkan untuk menciptakan kesan yang akrab dengan interviewer. Aktif dalam percakapan tak berarti kita harus berbicara banyak. Bicaralah dengan singkat dan jelas ketika interviewer mengajukan pertanyaan.
  1. Menguasai materi yang akan diuji
Sebagai usaha untuk mengurangi tingkat nervous kita dalam interview pekerjaaan, cobalah pelajari berbagai jenis pertanyaan yang mungkin akan diajukan kepada kita saat interview. Persiapkan jawabannya sebelum hari H.
  1. Memperlihatkan minat dan semangat
Ekspresi wajah kita akan sangat berpengaruh pada kesan interviewer terhadap kita. Ekspresi yang monoton tidak akan membuat interviewer berminat dan yakin akan kemampuan kita. Ceritakan tentang pengalaman yang telah kita jalani dengan ekspresi yang bersemangat untuk meyakinkan interviewer bahwa kita akan sukses melakukan pekerjaan yang baru nantinya berkat pengalaman dimasa lalu.
  1. Mengucapakan salam

Setelah wawancara selesai jangan lupa ucapkan terima kasih pada interviewer karena kita telah diberikan kesempatan untuk interview meskipun kita nantinya tidak diterima bekerja di perusahaan tersebut atau tidak tertarik pada pekerjaaan tersebut. 

RENCANA BISNIS

0 komentar
RENCANA BISNIS

Rencana bisnis sangatlah diperlukan bagi seseorang yang ingin menjadi seorang wirausaha yang sukses. Selain itu juga diperlukan strategi yang baik dan harus dapat melihat peluang yang besar. Menurut inpres No.7 Tahun 1999 “Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul”
Perencanaan yang strategis akan memberikn manfaat yang cukup baik dalam menjalankan bisnis, berikut beberpa manfaat tersebut :
  Sebagai sarana untuk memfasilitasi terciptanya anggaran yang efektif;
  Sebagai sarana untuk memfokuskan manajer pada pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan;
  Sebagai sarana untuk memfasilitasi dilakukannya alokasi sumber daya yang optimal;
  Sebagai rerangka untuk pelaksanaan tindakan jangka pendek;
  Sebagai sarana bagi manajemen untuk memahami strategi organisasi;
  Sebagai alat untuk memperkecil rentang alternatif strategis.
Adapun beberapa analisis yang diguakan di dalam strategi bisnis.
Analisis lingkungan :
  Analisis lingkungan satker adalah untuk mengetahui keadaan atau posisi satker sehingga dapat dirumuskan strategi dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan.
  Salah satu metode yang dilakukan adalah dengan analisis SWOT
  kekuatan, kelemahan, kesempatan dan tantangan (SWOT Analisis)
  Menetapkan posisi organisasi berdasarkan analsis dan strategi yang diambil ke depan
Analisis Lingkungan (SWOT) :
  1. Lingkungan internal
                Untuk mengidentifikasi kekuatan unggulan (strenght) dan kelemahan (weaknesses)      suatu organisasi
  1. Lingkungan eksternal.
                Untuk mengidentifikasi peluang (opportunities) dan ancaman (threat) yang dihadapi oleh organisasi
Analisa lingkungan terbagi menjadi lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Berikut merupakan analisanya.
Aspek lingkungan internal :
  Aspek Sumber Daya Keuangan
  Aspek Sumber Daya Manusia
  Aspek Sarana dan Prasarana
  Aspek Informasi yang tersedia

Aspek lingkungan eksternal :
  Politik
  Ekonomi
  Sosial
  Kependudukan
  Peraturan perundang-undangan
  Task Environment (pesaing, pemasok, shareholder dan pelanggan)

Strenght, weaknesses, opportunities, dan threat (SWOT) berfungsi sebagai Merumuskan strategi perusahaan dengan melihat keadaan yang ada baik dari internal maupun eksternal yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
Lima Kesalahan yang Sering Terjadi dalam Penyusunan Rencana Bisnis
Berikut ini adalah lima kesalahan yang sering terjadi dalam penyusunan rencana bisnis berkenaan dengan pengajuan pinjaman dan menarik investor, yaitu :
1. Terlalu banyak informasi
Apakah rencana bisnis yang terdiri dari 25-50 halaman lebih baik dari 200 halaman? Jawabannya adalah” YA”.  Sebagian besar pemberi pinjaman dan investor akan fokus pada beberapa poin spesifik melihat peluang bisnis yang ditawarkan, sehingga rencana bisnis yang terlalu tebal memungkinkan tidak dibaca dan membosankan.
Perlu diingat, bahwa tujuan Anda membuat rencana bisnis bukan untuk menunjukkan pada pembaca atas luas dan dalamnya pengetahuan Anda, akan tetapi untuk menunjukan elemen kunci rencana bisnis yang memberikan harapan masa depan cerah bagi bisnis yang dimaksud.
Jika ada informasi yang tidak dapat dipisahkan dari rencana bisnis, sebaiknya disisipkan pada bagian di belakang sebagai lampiran untuk informasi pendukung pembaca.
2. Menyembunyikan kelemahan bisnis
Beberapa pemikiran yang diyakini oleh penulis rencana bisnis yang gagal, karena mereka sering menyembunyikan kelemahan bisnisnya. Contohnya, “ Mengapa kita menulis sesuatu yang justru akan memberikan kesan negatif” atau “setelah kita mendapatkan dana, kami dapat menangani kelemahan yang ada”.
Jika penulis rencana bisnis menyembunyikan kelemahan bisnisnya maka ia berpotensi gagal dan fatal dalam usahanya. Sementara, investor yang cerdas akan menemukan jawabannya mungkin dalam 10 menit pertama, kemudian timbul pertanyaan pada benak investor, “Apa lagi yang belum Anda sampaikan kepada saya?"
Ketika Anda telah kehilangan unsur kepercayaan, maka telah hilanglah kesempatan untuk mendapatkan dana. Cara terbaik menangani kelemahan bisnis adalah menjelaskan kelemahan yang ada dan rencana yang efektif untuk mengatasi kelemahan yang dimaksud.
3. Saluran distribusi tidak jelas
Rencana bisnis harus menjelaskan bagaimana produk dan jasa secara efektif sampai kepada pasar yang dituju. Ketidakjelasan sistem distribusi, mengakibatkan terhambatnya produk dan jasa sampai ke pelanggan. Pada akhirnya dapat mengancam kelangsungan bisnis.
Di bawah ini  contoh pernyataan yang menginformasikan kepada investor bahwa produk yang tidak mempunyai sistem distribusi yang jelas akan mengancam kelangsungan bisnis.
"Kami akan pasarkan produk kami melalui internet,  distributor, agen, grosir, direct selling, gerai ritel, telemarketing,”
4. Lemahnya analisa persaingan
Daftar nama dan alamat dari pesaing bisnis yang ada tidaklah cukup. Investor sangat tertarik untuk mengetahui apa yang  Anda ketahui tentang pesaing bisnis. Misalnya strategi bisnis, kompetensi inti, sistem distribusi, keunggulan, serta kelemahan yang mereka miliki. Mengetahui hanya sedikit tentang pesaing Anda, adalah bukti bahwa Anda tidak mempersiapkan bisnis dengan benar, termasuk melakukan persaingan bisnis.


5. Proyeksi keuangan tidak berkualitas
Proyeksi keuangan yang tidak didukung dengan analisa dan perkiraan yang memadai akan memberikan ketidakpercayaan kepada investor.
Rencana bisnis harus membuktikan kepada kreditor dan investor bahwa perusahaan mampu membayar kembali pinjaman dan menghasilkan pengembalian yang menarik.
Komponen proses manajemen strategi :
Manajemen strategis secara umum didefinisikan sebagai suatu proses yang berorientasi masa depan yang memungkinkan organisasi untuk membuat keputusan hari ini untuk memposisikan diri untuk kesuksesan di masa mendatang. Pandangan yang lebih tradisional dari manajemen strategis menggunakan pendekatan linear dimana pertama dilakukan pemantauan terhadap lingkungan organisasi (baik internal dan eksternal), strategi dirumuskan, strategi yang diimplementasikan dan lantas kemajuan organisasi terhadap strategi kemudian dievaluasi. Kecepatan pacu saat ini dari perubahan menyatakan bahwa tahap perumusan dan pelaksanaan harus lebih diintegrasikan lebih erat untuk memastikan bahwa sejalan terjadinya perubahan dan timbulnya masalah di implementasi, strategi tersebut kembali dikunjungi secara terus menerus.
Pemantauan lingkungan harus mencakup baik internal dan komponen eksternal. Sementara sebagian besar organisasi merasa nyaman dengan pemindaian lingkungan internal, mereka masih memiliki lebih banyak kesulitan dengan bagian eksternal. Organisasi yang hanya melihat ke dalam masih kehilangan setengah dari persamaan utuh untuk membuat keputusan yang lebih efektif bagi perusahaan. Beberapa elemen yang biasa digunakan untuk memeriksa kondisi eksternal meliputi industri sebagai suatu keseluruhan (termasuk tren yang berdampak pada industri), dan tren sosial dalam empat bidang utama: ekonomi, teknologi, tren politik-hukum, serta sosial-budaya.
Ada tiga tingkatan strategi dibuat dalam organisasi yang lebih besar, yakni meliputi strategi perusahaan, bisnis, dan fungsional (atau operasional). Sementara strategi perusahaan akan menentukan bisnis apakah yang perusahaan akan benar-benar beroperasi di sana, strategi bisnis akan menentukan bagaimana perusahaan akan bersaing di masing-masing bisnis yang telah dipilih. Dan strategi tingkat operasional akan menentukan bagaimana masing-masing bidang fungsional (seperti sumber daya manusia atau akuntansi) benar-benar akan mendukung strategi-strategi bisnis dan korporasi. Semua strategi ini harus berkaitan erat untuk memastikan bahwa organisasi bergerak ke arah yang menyatu.
Data dari pemantauan lingkungan ini kemudian digunakan untuk membuat rencana strategis bagi organisasi - yang kemudian dilaksanakan. Sebuah pepatah lama menyatakan bahwa "gagal dalam merencanakan sama dengan merencanakan untuk gagal”. Jika sebuah organisasi tidak merencanakan arahnya, dia juga terbilang tidak mengambil kendali atas masa depannya. Tahap implementasi melibatkan hampir semua anggota organisasi. Akibatnya, perusahaan akan perlu melibatkan lebih banyak karyawan dalam tahap perencanaan. Sementara perhatian historis lebih diberikan untuk tahap perencanaan, organisasi saat ini yang cerdik juga menyadari sifat kritis dari aspek pelaksanaan. Rencana terbaik tak ada artinya jika implementasinya cacat.
Komponen terakhir dari manajemen strategis adalah evaluasi dan pemantauan kemajuan perusahaan ke arah sasaran strategisnya. Organisasi-organisasi yang meyakini bahwa proses terbilang selesai setelah rencana diimplementasikan hanya akan menemukan diri mereka menemui kegagalan. Penting sekali bagi organisasi untuk terus memantau kemajuannya.

Rabu, 19 November 2014

CARA MENGATASI KEBOSANAN

0 komentar
Cara Mengatasi Kebosanan

Seringkali kita merasakan jenuh karena rutinitas yang itu – itu saja. Tak ada satu orang pun di dunia ini yang tidak mengalami kejenuhan atau rasa bosan. Sebab kejenuhan merupakan satu sifat yang ada secara alamiah di dalam diri seseorang. Lalu bagaimana cara mengatasi rasa jenuh? Nah, ini ada beberapa tips yang perlu kita lakukan.
1.    Berkumpul dengan teman
Berkumpul dengan teman mungkin melebihi waktu daripada berkumpul bersama keluarga, waktu kita lebih banyak dihabiskan bersama teman – teman daripada keluarga. Kita mungkin tak sadar bahwa jumlah teman yang kita punya amatlah banyak. Entah itu teman sepermainan, teman sekolah, hingga teman kuliah. Ketika kita berkumpul dengan teman biasanya dapat merubah suasana hati yang sebelumnya kurang nyaman atau penuh dengan kebimbangan bahkan ketakutan sekalipun seketika akan berubah menjadi ceria, seolah olah tidak terjadi apa – apa sebelumnya. Teman dapat memecahkan kejenuhan kita dengan kelakuan konyolnya ataupun kita bisa berbicara mengeluarkan apa yang kita rasakan dan terkadang teman bisa memberikan solusinya.
2.    Salurkan hobby
Hobby adalah sesuatu perilaku yang dilakukan atas dasar kesenangan atau kecintaan terhadap suatu kegiatan. Ini merupakan salah satu kegiatan yang kita lakukan saat mengalami kejenuhan. Ketika kita melakukan kegiatan yang kita senangi biasanya kita akan berpikir out of the box. Sesuatu hal yang sebelumnya tak terpikirkan seketika terlintas untuk mencoba pemikiran lain dengan kegiatan yang sama. Dan selain hanya melakukan kegiatan yang kita senangi terkadang kegiatan ini bisa mengeluarkan apa yang kita rasakan dan bahkan terkadang bisa menghasilkan pendapatan tambahan. Misalkan ketika kita sangat suka menulis puisi, cerita pendek atau bahkan novel setelah dibuat kita bias menawarkan ke took buku untuk diperjual belikan. Wow tentu saja itu merupakan salah satu hobby yang sangat menggiurkan.
3.    Pergi ke tempat yang membuat nyaman
Tentu saja hal yang paling sering ketika kita mengalami kejenuhan adalah jalan – jalan. Jalan – jalan ke tempat yang kita anggap nyaman juga dapat merubah mood kita. Karena biasanya di tempat – tempat tersebut dapat kita jumpai hal unik atau hal dengan suasana yang berbeda dari rutinitas kita. Dan di tempat pula itu kita bisa melepaskan semua rasa dengan bebas. Banyak tempat yang bisa kita kunjungi antara lain seperti gunung, pantai, mall ataupun tempat rekreasi lainnya. Ya kalau untuk anak muda jaman sekarang bias dikatakan sebagai cara untuk mencuci mata hehehe.
4.    Mencari sesuatu yang baru
Dan ini merupakan cara yang terkadang banyak orang tidak lakukan. Berani keluar dari zona aman saat ini hal yang paling ditakuti. Setiap orang memaksakan untuk hidup mengikuti arus dan tidak berani melawan arus. Mungkin cara seperti ini harus dicoba untuk mengatasi kejenuhan. Ya lebih tepatnya mencari sebuah tantangan dengan tingkat kesulitan yang sebelumnya kita anggap tak akan mampu untuk melakukannya. Ada satu kutipan yang sering saya tanamkan “Manusia akan terus mengikuti dan berdiam diri pada zona yang paling aman dalam hidupnya sebab menguntungkan, serta tidak mau mencoba untuk keluar dari zona aman tersebut untuk berpindah ke zona yang paling nyaman yang dia belum tahu bahwa kehiudapannya akan lebih baik”.

Di atas merupakan tips atau cara yang mungkin bisa dilakukan oleh kalian para pembaca untuk mengatasi kejenuhan :D


REGULASI DAN PROSEDUR PENDIRIAN BADAN USAHA

0 komentar
REGULASI DAN PROSEDUR PENDIRIAN BADAN USAHA


Banyak badan usaha yang terdapat di Indonesia, kali ini penulis akan membahas tentang macam – macam dan prosedur mendirikan badan usaha.
Jenis – jenis badan usaha :
1.    Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang berlandaskan asas-asas kekeluargaan.prinsip koperasi terbaru yang dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi koperasi non-pemerintah internasional) adalah
•    Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela
•    Pengelolaan yang demokratis,
•    Partisipasi anggota dalam ekonomi,
•    Kebebasan dan otonomi,
•    Pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi.[4]

Di Indonesia sendiri telah dibuat UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Prinsip koperasi menurut UU no. 25 tahun 1992 adalah:
•    Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
•    Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
•    Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota
•    Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
•    Kemandirian
•    Pendidikan perkoperasian
•    Kerjasama antar koperasi

2.    BUMN
Badan Usaha Milik Negara (atau BUMN) ialah badan usaha yang permodalannya seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai badan usaha-badan usaha tersebut adalah karyawan BUMN bukan pegawai negeri. BUMN sendiri sekarang ada 3 macam yaitu Perjan, Perum dan Persero.
·         Perjan
Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada masyarakat, Sehingga selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan karena besarnya biaya untuk memelihara perjan-perjan tersebut sesuai dengan Undang Undang (UU) Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN. Contoh Perjan: PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) kini berganti menjadi PT.KAI.
·         Perum
Perum adalah perjan yang sudah diubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi pelayanan tetapi sudah profit oriented. Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh negara dengan status pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi meskipun status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa menjual sebagian saham Perum tersebut kepada publik (go public) dan statusnya diubah menjadi persero.
·         Persero
Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah. Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham-saham. Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT < nama perusahaan > (Persero). Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara. Jadi dari uraian di atas, ciri-ciri Persero adalah :
ü  Tujuan utamanya mencari laba
ü  Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham-saham
ü  Dipimpin oleh direksi
ü  Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
ü  Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
ü  Tidak memperoleh fasilitas negara
3.    BUMS
Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang didirikan dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang- bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak. Berdasarkan bentuk hukumnya Badan usaha milik swasta dibedakan atas :
·         Perusahaan Perseketuan
Perusahaan persekutuan adalah perusahaan yang memiliki 2 pemodal atau lebih. Ada 3 bentuk perusahaan persekutuan.
·         Firma
Firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap- tiap anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firma berasal dari anggota pendiri serta laba/ keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta pendirian.
Ciri-ciri Firma:
1) Para sekutu aktif di dalam mengelola perusahaan.
2) Tanggung jawab yang tidak terbatas atas segala resiko yang terjadi.
3) Akan berakhir jika salah satu anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia.
·         Persekuuan Komanditer
Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh 2 orang atau lebih. Persekutuan komanditer mengenal 2 istilah yaitu :
ü  Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin/ menjalankan perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas utang- utang perusahaan.
ü  Sekutu pasif / sekutu komanditer adalah anggota yang hanya menanamkan modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional perusahaan. Sekutu pasif bertanggung jawab atas risiko yang terjadi sampai batas modal yang ditanam.

·         Perseroan Terbatas
Perseroan terbatas (PT) adalah badan usaha yang modalnya diperoleh dari hasil penjualan saham. Setiap pemegang surat saham mempunyai hak atas perusahaan dan setiap pemegang surat saham berhak atas keuntungan (dividen).
·         Yayasan
Yayasan adalah suatu badan usaha, tetapi tidak merupakan perusahaan karena tidak mencari keuntungan. Badan usaha ini didirikan untuk sosial dan berbadan hukum.
Dalam membangun sebuah badan usaha, kita harus memperhatikan beberapa prosedur peraturan perizinan untuk mendirikan badan usaha, seperti :
1.    Tahapan Pengurusan Izin Pendirian.
Bagi perusahaan skala besar hal ini menjadi prinsip yang tidak boleh dihilangkan demi kemajuan dan pengakuan atas perusahaan yang bersangkutan. Hasil akhir pada tahapan ini adalah sebuah izin prinsip yang dikenal dengan Letter of Intent yang dapat berupa izin sementara, izin tetap hinga izin perluasan. Untuk beberapa jenis perusahaan misalnya, sole distributor dari sebuah merek dagang, Letter of Intent akan memberi turunan berupa Letter of Appointment sebagai bentuk surat perjanjian keagenan yang merupakan izin perluasan jika perusahaan ini memberi kesempatan pada perusahaan lain untuk mendistribusikan barang yang diproduksi. Berikut ini adalah dokumen yang diperlukan, sebagai berikut :
·         Tanda Daftar Perusahaan
·         NPWP
·         Bukti Diri



Selain itu terdapat beberapa izin lainnya yang harus dipenuhi yaitu :
·         Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dikeluarkan oleh Dep. Perdagangan.
·         Surat Izin Usaha Indrustri (SIUI) dikeluarkan oleh Dep.Perindustrian
·         Izin Domisili
·         Izin Gangguan
·         Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
·         Izin dari Dep.Teknis

2.    Tahapan pengesahan menjadi badan hukum

Tidak semua badan usaha mesti ber badan hukum. Akan tetapi setiap usaha yang memang dimaksudkan untuk ekspansi atau berkembang menjadi berskala besar maka hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan izin atas kegiatan yang dilakukannya tidak boleh mengabaikan hukum yang berlaku. Izin yang mengikat suatu bentuk usaha tertentu di Indonesia memang terdapat lebih dari satu macam. Adapun pengakuan badan hukum bisa didasarkan pada Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), hingga Undang-Undang Penanaman Modal Asing ( UU PMA ).

3.    Tahapan penggolongan menurut bidang yang dijalani
Usaha dikelompokkan kedalam berbagai jenis berdasarkan jenis bidang kegiatan yang dijalani. Berkaitan dengan bidang tersebut, maka setiap pengurusan izin disesuaikan dengan departemen yang membawahinya seperti kehutanan, pertambangan, perdagangan, pertanian dsb.

4.    Tahapan mendapatkan pengakuan, pengesahan dan izin dari departemen lain yang terkait Departemen tertentu yang berhubungan langsung dengan jenis kegiatan badan usaha akan mengeluarkan izin. Namun diluar itu, badan usaha juga harus mendapatkan izin dari departemen lain yang pada nantinya akan bersinggungan dengan operasional badan usaha misalnya Departemen Perdagangan mengeluarkan izin pendirian industri pembuatan obat berupa SIUP. Maka sebgai kelanjutannya, kegiatan ini harus mendapatkan sertifikasi juga dari BP POM, Izin Gangguan atau HO dari Dinas Perizinan, Izin Reklame, dll.





http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_usaha
http://debydeboy.blogspot.com/2013/11/tugas-1-regulasi-dan-prosedur-pendirian_6.html